TUGAS SOFTSKILL “TEKNIK-TEKNIK
MEMBACA CEPAT “
DOSEN : BUDI SANTOSO,SS
NAMA : ADI NUROHMANDANA
NPM : 20212182
KELAS : 3EB23
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS GUNADARMA
JUDUL:
TEKNIK-TEKNIK
MEMBACA CEPAT
PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah
Manusia modern tampaknya tidak dapat
melepaskan diri dari media komunikasi. Salah satu media komunikasi yang banyak
dihadapi adalah media tulis baik buku teks maupun media massa. Pada era
globalisasi, kegiatan membaca sudah menjadi hal yang lazim dalam kehidupan
sebagian masyarakat. Membaca bukanlah kegiatan alamiah, tetapi
seperangkat komponen yang dikuasai secara pribadi dan bertahap, yang kemudian
terintegrasi dan menjadi otomatis.
Tetapi dalam era yang serba cepat
sekarang, ketika tanpa kita kehendaki tuntutan kehidupan meningkat, pembaca tak
lagi boleh hanya sebagai membawa kenikmatan, tetapi sebagai alat pencapai
percepatan itu sendiri. Artinya orang wajib mengejar semua informasi. Ia harus
memiliki keterampilan mengumpulkan data dengan cepat sekaligus benar. Dan
disini membaca cepat menjadi utama. Tidak ada orang yang dapat membaca cepat
karena bakat. Maka itu harus dipahami bahwa membaca cepat bukanlah melulu cepat
memecah kode dan segera menyelesaikan sebuah buku. Membaca cepat adalah
bagaimana seseorang dapat membaca dengan pemahaman yang lebih baik dalam waktu
lebih cepat serta mengingatnya dengan baik. Dalam makalah ini selanjutnya akan
dipaparkan teknik-teknik membaca cepat.
- Rumusan Masalah
- Apakah yang dimaksud dengan membaca cepat?
- Bagaimana teknik-teknik yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan membaca cepat?
- Tujuan Penulisan
1.
Menjelaskan dan memaparkan tentang pengertian membaca cepat.
2.
Menjelaskan dan memaparkan tentang teknik-teknik yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan membaca cepat.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Membaca Cepat
Soedarso dalam Yasrul Effendi (www.id.forums.wordpress.com)
mengatakan bahwa metode speed reading merupakan semacam latihan untuk
mengelola secara cepat proses penerimaan informasi. Seseorang akan dituntut
untuk membedakan informasi yang diperlukan atau tidak. Informasi itu kemudian
disimpan dalam otak. Sedangkan Nurhadi menyatakan bahwa membaca
cepat dan efektif ialah jenis membaca yang mengutamakan kecepatan, dengan tidak
meninggalkan pemahaman terhadap aspek bacaannya (1987:31-32). Muchlisoh
(1992:149) mengatakan bahwa membaca cepat bukan berarti jenis membaca yang
ingin memperoleh jumlah bacaan atau halaman yang banyak dalam waktu yang
singkat. Jenis membaca ini dilaksanakan tanpa suara. Dari beberapa pendapat di
atas dapat disimpulkan bahwa membaca cepat adalah jenis membaca yang
mengutamakan kecepatan dengan menggunakan gerakan mata dan dilakukan tanpa
suara yang bertujuan untuk memperoleh informasi secara tepat dan cermat dalam
waktu singkat.
Jadi, membaca cepat adalah membaca yang
dilakukan dengan kecepatan yang sangat tinggi. Biasanya dengan membaca kalimat
demi kalimat dan paragraf tetapi tidak membaca kata demi kata. Tujuannya adalah
untuk memperoleh informasi, gagasan utama, dan penjelasan dari suatu bacaan
dalam waktu yang singkat. Speed reading juga merupakan keterampilan yang harus
dipelajari agar mampu membaca lebih cepat. Tidak ada orang yang dapat membaca
cepat karena bakat.
Membaca cepat tentu saja bukan tujuan,
sebab keterpahamanlah yang tujuan dalam membaca cepat. Dalam membaca cepat
terkandung pemahaman yang cepat pula. Bahkan pemahaman inilah yang menjadi
pangkal tolak pembahasan, bukannya kecepatan. Seorang pembaca yang baik akan
mengatur kecepatan dan memilih jalan terbaik untuk mencapai tujuannya.
Kecepatan membaca sangat tergantung pada bahan dan tujuan membaca, serta sejauh
mana keakraban dengan bahan bacaan. Kecepatan membaca harus seiring dengan
kecepatan memahami bahan bacaan.
B.
Teknik-Teknik Membaca Cepat
Tidak semua orang akan langsung mahir
untuk membaca cepat. Keterampilan ini membutuhkan latihan yang mungkin bisa
sampai berulang-ulang agar seseorang dapat menguasai teknik-teknik yang tepat
dalam membaca cepat. Latihan-latihan ini dipandang penting untuk dilakukan
karena biasanya seseorang yang baru pertama kali belajar membaca cepat akan
menemui beberapa masalah yang bisa menjadi penghambat dalam membaca cepat.
Syarat utama untuk dapat membaca cepat adalah mengetahui dengan persis bahan
apa yang sedang dicari. Hal ini dapat dicapai dengan melakukan pemindaian
secara cepat. Hanya mencari bagian-bagian yang dibutuhkan.
Untuk bisa membaca cepat memang perlu
teknik tertentu. Secara umum ada dua teknik membaca yaitu:
1.
Teknik Scanning
Teknik membaca scanning adalah membaca suatu informasi
dimana bacaan tersebut dibaca secara loncat-loncat dengan melibatkan asosiasi
dan imajinasi, sehingga dalam memahami bacaan tersebut seseorang dapat
menghubungkan kalimat yang satu dengan kata-kata sendiri. Jadi dalam teknik ini
tidak seluruh kata/kalimat dibaca. Biasanya kata-kata kunci yang menjadi
perhatian pembaca. Misalnya membaca koran, mencari judul-judul atau topik
berita yang dianggap menarik.
Bagian-bagian yanag dapat dilompati
antara lain
a. Bagian yang telah diketahui
dari buku lain
b. Bagian yang berisi informasi
yang tidak memenuhi tujuan membaca
c. Bagian yang hanya
merupakan contoh atau ilustrasi
d. Bagian yang merupakan
ringkasan bab sebelumnya.
2.
Teknik Skimming
Teknik membaca Skimming adalah membaca secara garis besar
(sekilas) untuk mendapatkan gambaran umum isi buku. Setelah itu melacak
informasi yang ingin diketahui secara mendalam. Untuk memperlancar proses
skimming maka lakukanlah terlebih dahulu membaca daftar isi, kata pengantar,
pendahuluan, judul atau sub judul, serta kesimpulan. Dari bagian-bagian buku
ini minimal kita bisa menafsirkan apa inti dari isi buku yang akan kita baca
tersebut. Teknik ini biasanya dilakukan ketika kita mencari sesuatu yang khusus
dalam teks. Fungsi skimming adalah
a. Untuk mengenali topik bacaan
b. Untuk mengetahui pendapat/opini orang
c. Untuk mendapatkan bagian penting yang
kita butuhkan
d. Untuk mengetahui
organisasi penulisan, urutan ide pokok, dan cara
berpikir penulis.
e. Untuk penyegaran apa yang pernah dibaca.
3.
Membaca visual,
Membaca visual
yaitu mengejar kelompok kata dengan urutan mana suka. Cara ini cocok untuk
memahami bacaan yang agak sulit serta yang mudah.
Langkah-langkah membaca cepat
Sebelum melatih membaca cepat, kita
perlu paham beberapa langkah membaca cepat, yaitu:
1.
Persiapan
Tahap persiapan ini dimulai dengan membaca judul. Judul ini ditafsirkansesuai dengan asosiasi dan imajinasi serta pengalaman yang telah dialami. seseorang bisa menafsirkan isi bacaan dari judul yang dibaca. Hubungkan pengalaman/wawasan yang dimiliki sengan judul bahan bacaan yang akan dibaca. Kemudian perhatikan gambar dan keterangan gambar dari materi yang akan dibaca. Biasanya gambar atau ilustrasi dalam buku mengilustrasikan isi bacaan. Oleh karena itu simbol visual ini dapat membandtu kita memahami isi bacaan. Selanjutnya kita perlu memperhatikan huruf cetak tebal/huruf miring. Huruf yang dicetak berbeda ini melambangkan kata/kalimat penting dalam isi bacaan. Langkah selanjutnya adalah membaca alinea awal dan akhir. Alinea awal mengantarkan pembaca pada isi bacaan, sedangkan alinea akhir biasanya berupa pokok pikiran dari isi bacaan. Melalui aliena awal dan akhir ini dapat membantu kita menafsirkan keseluruhan isi bacaan. Kemudian kita perlu baca juga rangkuman bacaan.
Tahap persiapan ini dimulai dengan membaca judul. Judul ini ditafsirkansesuai dengan asosiasi dan imajinasi serta pengalaman yang telah dialami. seseorang bisa menafsirkan isi bacaan dari judul yang dibaca. Hubungkan pengalaman/wawasan yang dimiliki sengan judul bahan bacaan yang akan dibaca. Kemudian perhatikan gambar dan keterangan gambar dari materi yang akan dibaca. Biasanya gambar atau ilustrasi dalam buku mengilustrasikan isi bacaan. Oleh karena itu simbol visual ini dapat membandtu kita memahami isi bacaan. Selanjutnya kita perlu memperhatikan huruf cetak tebal/huruf miring. Huruf yang dicetak berbeda ini melambangkan kata/kalimat penting dalam isi bacaan. Langkah selanjutnya adalah membaca alinea awal dan akhir. Alinea awal mengantarkan pembaca pada isi bacaan, sedangkan alinea akhir biasanya berupa pokok pikiran dari isi bacaan. Melalui aliena awal dan akhir ini dapat membantu kita menafsirkan keseluruhan isi bacaan. Kemudian kita perlu baca juga rangkuman bacaan.
2.
Pelaksanaan
Jika telah melaksanakan tahap persiapan tadi, kita sudah bisa membayangkan gambaran umum isi bacaan dalam buku yang akan dibaca. Selanjutnya kita dapat memulai membaca cepat dengan menggunakan dua teknik tadi yaitu scaning dan skimming. Di sini kita bisa mencari kata-kata kunci yang ada dalam kalimat, selanjutnya dihubungkan melalui asosiasi dan imajinasi sehinga bisa dengan cepat mengambil inti sari isi bacaan tampa harus membaca seluruh isi buku
Jika telah melaksanakan tahap persiapan tadi, kita sudah bisa membayangkan gambaran umum isi bacaan dalam buku yang akan dibaca. Selanjutnya kita dapat memulai membaca cepat dengan menggunakan dua teknik tadi yaitu scaning dan skimming. Di sini kita bisa mencari kata-kata kunci yang ada dalam kalimat, selanjutnya dihubungkan melalui asosiasi dan imajinasi sehinga bisa dengan cepat mengambil inti sari isi bacaan tampa harus membaca seluruh isi buku
Untuk menguasai keterampilan membaca cepat, kita perlu latihan. Latihan ini meliputi latihan otot mata, pheriperial mata, dan latihan pernapasan.
a. Melatih otot mata
Melatih otot mata dapat dilakukan dengan cara gerakan
bola mata dalam keadaan terpejam ke atas ke bawah, lalu samping kiri dan kanan.
Latihan ini harus dilakukan secara continue minimal selama 14 hari,
masing-masing selama lima menit tanpa harus putus. Apabila satu hari saja tidak
latihan, maka otot mata akan kembali ke keadaan sebelum latihan.
b. Melatih Pheriperal Mata
Melatih pheriperal mata dapat dilakukan dengan cara pandangan
mata mengikuti gerakan telunjuk di depan mata. Tujuannya agar mata kita dapat
menjangkau seluruh bacaan tanpa menggeleng-gelengkan kepala, karena
menggelengkan kepala itu menghambat membaca cepat.
c. Melatih Pernapasan
Melatih prnapasan dapat dilakukan dengan cara tarik napas
panjang keluarkan secara perlahan. Kemudian latihan konsentrasi yang
berhubungan dengan sikap duduk, tegak, libatkan asosiasi dan imajinasi. Di sini
usahakan seolah-olah sedang berkomunikasi dengan sang penulis.
Kebiasaan-kebiasaan yang dimiliki
seseorang dalam membaca pun secara tidak sadar bisa menjadi penghambat untuk
bisa membaca dengan cepat. Kebiasaan-kebiasaan yang biasanya sudah dimiliki
selama bertahun-tahun ini di antaranya:
- vokalisasi atau bergumam ketika membaca;
- membaca dengan menggerakkan bibir namun tidak bersuara (komat-kamit);
- kepala yang bergerak searah dengan arah tulisan yang dibaca;
- jari-jari tangan yang selalu menunjuk tulisan yang dibaca;
- gerakan mata yang selalu kembali ke kata-kata sebelumnya atau mengulang membaca kalimat dari depan;
- membaca di dalam hati.
Untuk mengatasi masalah-masalah ini, usahakan untuk mencegah
bibir, jari-jari tangan, dan kepala untuk bergerak pada saat membaca. Cara
pencegahannya bisa dengan mengatupkan bibir, memasukkan tangan ke dalam saku
atau memegangi kepala pada waktu membaca. Sedangkan untuk
menghindari supaya tidak bersuara pada waktu membaca adalah dengan merasakan
getaran suara di leher. Dengan meletakkan tangan di leher, akan diketahui
apakah kita bersuara atau tidak. Membaca dalam hati memang tidak bisa dicegah,
tetapi usahakan supaya tidak memerhatikan pelafalannya.
Berikut ini ada beberapa langkah yang
bisa digunakan untuk membantu mengatasi masalah-masalah dalam membaca cepat.
- Miliki kosakata yang luas. Jika saat ini masih memiliki kosakata yang terbatas, ada cara-cara yang bisa ditempuh untuk mengatasinya, yaitu dengan menyiapkan catatan kata-kata baru yang belum diketahui. Setelah itu, carilah artinya di dalam kamus. Perbendaharaan kata yang banyak sangat membantu dalam memahami suatu bacaan.
- Sikap tubuh membaca cepat memang memerlukan konsentrasi yang tinggi. Tidak jarang pembaca justru berada dalam posisi tegang. Kondisi yang seperti ini justru menjadi penghambat. Untuk itu, ambilah posisi santai saat membaca.
- Membaca sepintas lalu dengan membaca sepintas lalu, dapat mengantisipasi hal-hal yang mungkin akan terjadi.
- Konsentrasi. Konsentrasi yang penuh menghindarkan dari melamun atau pikiran yang melayang-layang. Kesulitan dalam berkonsentrasi menunjukkan kecepatan membaca yang rendah. Untuk itu, usahakan agar selalu berkonsentrasi ketika membaca cepat.
- Retensi/mengingat kembali informasi dari bacaaan. Mengingat kembali informasi yang baru saja dibaca bisa dilakukan dengan beberapa cara, misalnya dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan, diskusi, maupun menulis kembali informasi yang sudah diterima.
- Tujuan dari membaca itu sendiri. Dengan menentukan tujuan dari membaca, akan mengetahui apakah bacaan tersebut sesuai dengan kebutuhan atau seperti yang diinginkan.
- Motivasi. Motivasi yang jelas dalam membaca akan memengaruhi tingkat pemahaman bacaan. Jika sudah memiliki motivasi yang jelas dalam membaca suatu bacaan, akan lebih mudah menyerap informasi dalam bacaan tersebut. Untuk itu, tumbuhkanlah motivasi dalam membaca.
Teknik SQ3R
Teknik ini sangat membantu kita dalam menyerap informasi
tertulis. Teknik ini
menggunakan metode penahapan dalam membaca.
1. Survey
Pemindaian terhadap daftar isi, pendahuluan, bab pertama
atau pengantar dan bagian ringkasan untuk mendapatkan gambaran umum isi buku.
Tujuan survei adalah
- Mempercepat menangkap arti
- Mendapatkan abstrak
- Mengetahui ide-ide penting
- Melihat susunan (organisasi) bahan bacaan.
- Mendapatkan minat perhatian yang seksama terhadap bacaan.
- Memudahkan mengingat lebih banyak dan memahami lebih mudah.
2. Question
Membuat daftar pertanyaan yang berkaitan dengan
bahan-bahan yang sedang dicari. Pertanyaan ini dapat digunakan sebagai tujuan
utama di dalam membaca buku tersebut.
3. Read
Sekarang bacalah isi buku tersebut. Lewati bagian yang
kurang menarik. Ketika sampai bagian yang dapat digunakan sebagai bahan
penulisan, bacalah dengan cermat.
4. Recall
Ketika membaca uraian yang dibutuhkan, maka pahami isinya
dan ingat-ingatlah bagian itu. Simpanlah kata-kata kunci di dalam ingatan.
Proses ini sangat penting jika akan melakukan parafrasa bacaan tersebut
sehingga tidak melanggar hal cipta karena melakukan plagiat.
5. Review
Setelah mengingat-ingat, dapat mengulas materi yang
didapatkan. Tindakan ini dapat dilakukan dengan membaca ulang uraian dalam buku
tersebut, mengembangkan catatan atau mendiskusikannya dengan orang lain. Cara
lain yang sangat efektif adalah mengajarkan informasi itu kepada orang lain.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Membaca cepat adalah jenis membaca yang
mengutamakan kecepatan dengan menggunakan gerakan mata dan dilakukan tanpa
suara yang bertujuan untuk memperoleh informasi secara tepat dan cermat dalam
waktu singkat. Kecepatan membaca sangat tergantung pada bahan dan tujuan
membaca, serta sejauh mana keakraban dengan bahan bacaan. Kecepatan membaca
harus seiring dengan kecepatan memahami bahan bacaan. Untuk bisa membaca cepat
diperlukan beberapa teknik tertentu, yaitu teknik scanning dan teknik skimming.
Teknik scanning adalah membaca suatu informasi dimana bacaan tersebut dibaca
secara loncat-loncat dengan melibatkan asosiasi dan imajinasi. Sedangkan teknik
skimming adalah membaca secara sekilas untuk mendapatkan gambaran umum isi
buku.
B.
Saran
1.
Sebaiknya masyarakat dan pemerintah melakukan tindakan yang dapat meningkatkan
minat baca di kalangan pelajar maupun masyarakat umum.
2.
Masyarakat hendaknya mulai membiasakan diri membaca cepat karena banyak manfaat
yang dapat diambil.
DAFTAR PUSTAKA
Agustinus
Suyoto. Sistem Membaca Cepat dan Efektif. www. bhsindo.multiply.com. Diakses pada Senin, 24
Februari 2009.
Christiana Ratri Yuliani. Teknik Membaca Cepat.
www. drssuharto.wordpress.com. Diakses pada Senin, 24 Februari 2009.
Purnawan Kristanto. Teknik Membaca
Cepat. www.
tagliners.blogspot.com. Diakses pada Senin, 24 Februari 2009.
Yasrul Efendi. Peningkatan Kemampuan Membaca Cepat
dengan Menggunakan Metode Speed Reading. www.id.forums.wordpress.com. Diakses pada Senin, 24 Februari 2009.