Judul : BISNIS TERNAK AYAM POTONG
Pendahuluan
Assalamualaikum wr. wb.
Segala puji hanya bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang telah menciptakan alam semesta ini beserta isinya yang sungguh luar biasa. Sehingga kita para ummat nya seharusnya tiada henti untuk bersyukur.
Pertumbuhan manusia sekarang semakin meningkat sehingga menyebabkan peningkatan pula pada kebutuhan pangan hewani maupun nabati. Namun, kebanyakan dari masyarakat lebih banyak mengkonsumsi pangan yang bersumber dari hewan. Peningkatan kebutuhan pangan tersebut dipengaruhi oleh pendapatan dan tingginya kesadaran akan perlunya gizi bagi ternak. Tingkat konsumsi ayam potong di Indonesia sudah cukup tinggi, Hal ini bisa dilihat dari banyaknya daerah-daerah pasar yang menjual ayam pedaging siap konsumsi dan rumah makan siap saji yang menyediakan menunya berupa makanan yang terbuat dari daging ayam ataupun makanan olahan dari daging ayam itu sendiri.
Tingginya tingkat konsumsi daging ayam ini dapat dijadikan peluang besar untuk memelihara dan memasarkan daging ayam potong siap konsumsi dengan pengawasan kualitas yang terkontrol. Pengembangan jenis pedaging memiliki keunggulan produk daging relatif tinggi dibandingkan dengan jenis ayam lokal.
Jadi penulis sengaja mengambil tema ini agar dapat menambah informasi yang bermanfaat untuk kita semua.
Wassalamualaikum wr. wb.
ISI
Daging ayam merupakan daging favorit di negara kita. Hampir 100% orang Indonesia suka makan daging ayam, maka dari itu merupakan peluang yang sangat bagus berbisnis ternak ayam potong. Dulu pada waktu flu burung melanda dunia, bisnis ini menjadi hancur. Sebab tidak ada yang berani makan daging ayam, sehingga banyak para peternak yang gulung tikar. Sekarang berhubung issu flu burung sudah tidak ada, kesempatan memulai bisnis ini menjadi bagus. Saatnya sekarang ini untuk memulai mumpung masi banyak kandang-kandang bekas yang sudah tidak dipakai oleh pemiliknya untuk dibeli dengan harga murah dibandingkan dengan membuat kandang baru yang tentu lebih mahal. Usaha ini biasanya dilakukan dengan sistem kerja sama dengan peternak pembibitan ayam potong. Sehingga anda tidak perlu repot-repot menyadiakan bibit, pakan dan obat-obatan, karena semua telah disiapkan oleh peternak pembibitan tadi. Dengan sistem kerja sama ini anda hanya menyiapkan kandang beserta alat-alat untuk pemeliharaan ayam potong dengan sistem bagi hasil 50%.
Dalam usaha pertanian, perkabunan, peternakan pokoknya agribisnis kita memiliki kemudahan, sebab banyak orang-orang yang ahli di bidang ini terutama di desa-desa. Sehingga tidak ada kesulitan dalam mencari pekerja yang ahli, dengan demikian kelancaran bisnis ini bisa dijamin. Namun kendala yang biasanya dialami pada usaha agribisnis adalah pekerja yang nakal dan tidak jujur. Tapi hal ini jarang terjadi sebab orang-orang desa kebanyakan jujur-jujur walaupun ada yang nakal tapi sedikit. Namun harus pandai-pandai memilih pekerja yang jujur, jujur apa tidaknya pekerja dapat diketahui dengan sistem penghitungan jumlah pakan yang dihabiskan berbanding jumlah hewan ternak, dengan perhitungan tadi dapat pula diketahui berat ternak tanpa harus menimbangnya.
Langkah-langkah yang dibutuhkan
Ø Mencari lokasi yang tanahnya kering (bukan daerah persawahan) untuk menempatkan kandang dengan tujuan agar kandang tidak cepat rusak terutama kandang yang tiang-tiangnya terbuat dari bambu akan cepat rusak jika lokasi terletak pada tanah basah (karena kandang dari tiang bambu murah), namun jika tiang-tiang kandang terbuat dari kayu kelapa tidak masalah dibuat di atas tanah basah.
Ø Usahakan mencari kandang. Bisa dengan kandang bekas untuk dibeli, sebab berarti pernah dipakai sehingga sudah diperhitungkan oleh pemilik sebelumnya bahwa lokasi kandang bagus.
Ø Jika tidak menemukan kandang bekas, buatlah kandang untuk ukuran isi 4000 ekor ayam. Biasanya sudah ada tukang ahli dalam pembuatan kandang yang menawarkan jasa pembuatan kandang lengkap dengan peralatan tempat pakan, penghangat, tempat air minum, dll.
Ø Temui peternak pembibitan ayam potong untuk diajak kerja sama dengan sistem bagi hasil. Dengan sistem ini akan mempermudah dalam pengadaan semua yang dibutuhkan karena peternak pembibitan biasanya menyediakan kebutuhan-kebutuhan ternak yang lengkap dan tidak perlu repot-repot dalam pemasarannya karena biasanya mereka yang beli kembali hasil panen kemudian dihitung jumlah kebutuhan yang telah dihabiskan baru setelah itu keuntungan dibagi. untuk ukuran kandang isi 4000 ekor diisi dengan 3700 ekor agar kandang menjadi lega.
Ø Mencari pekerja yang bertugas mengurus pakan dan minuman ternak dan memelihara sesuai dengan cara yang benar dengan upah yang sesuai, untuk 3700 ekor ayam dibutuhkan 2 orang pekerja (setiap satu orang diupah Rp600.000,-). Kemudian usahakan untuk selalu datang mengontrol setiap hari walaupun hanya sebentar setiap sore pada waktu ternak diberi pakan.
Proses kerja usaha ini
Sebelum bibit ayam didatangkan kandang harus dipersiapkan dan dibersihkan, letakkan terpal pada seluruh lantai kemudian sebarkan gabah padi di atasnya dan siapkan pula terpal atau sambungan karung-karung untuk menutup rapat dinding kandang. Ini bertujuan agar kandang tetap hangat. Kemudian siapkan 40 karung pakan (setiap pengiriman pakan 40 karung, total pakan yang dihabiskan 260 karung per karung seberat 50kg).
Pada hari bibit ayam didatangkan siapkan triplek sebagai sekat yang dibuat melingkar dengan ketinggian 60cm berdiameter 4 meter, sekat dengan diameter tersebut untuk menampung sekitar 600 ekor bibit ayam. Jadi untuk 3700 ekor ayam diperlukan enam lingkaran skat.
Letakkan sebuah kompor penghangat (kompor khusus untuk penghangat ayam) di tengah-tengah setiap lingkaran skat, kemudian letakkan 15 tempat pakan (talam berdimeter 50cm) dan 8 unit tempat air minum di setiap skat.
Beri pakan dan air minum setiap pagi dan sore, setiap sore air dicampur dengan obat anti stress (disediakan oleh bos bibit). Setelah 4 atau 5 hari ternak diberi vaksin Ende dengan cara diteteskan pada mata ternak. Kemudian tempat pakan (talam) diganti dengan tempat pakan khusus ayam yang ditaruh dengan menggantungkannya setinggi 2cm dari lantai kandang dan terpal penutup dinding dibuka bagian atasnya. Sekat diperbesar sesuai dengan kepadatan ternak yang semakin besar.
Pada hari ke12 diberikan vaksin Rumboru yang dicampurkan pada susu skin (susu untuk pertumbuhan bulu ayam), kemudian alas kandang (terpal dan gabah) dibongkar dan alat penghangat berhenti dipakai, kemudian lingkaran skat dan terpal penutup dinding dibuka. Kandang dibersihkan jika musim panas cukup sekali saja dibersihkan, namun jika musim hujan maka kandang harus dibersihkan setiap seminggu setelah hari ke12. Skat diganti dengan skat ruang kandang dengan bambu yang di buat di setiap jarak 10 meter diberi jarak 2 cm antara bambu-bambu skat, setiap sekat tetap berisi 600 ekor ayam, kemudian tempat pakan ditambah menjadi 26 unit dan digantungkan lebih tinggi dari permukaan lantai kandang menjadi 6 cm.
Pada hari ke18 ternak diberikan vaksin Ende yang dicampurkan pada susu skin, setiap pemberian vaksin dilakukan pada waktu sore. Kemudian seminggu sebelum panen yakni di hari ke 28, obat anti stress berhenti diberikan.
Segala sesuatunya mulai dari jumlah pakan, obat anti stress, vaksin, semua dihitung dan dicatat untuk dijadikan data yang akan dicocokkan dengan data peternak bibit (boss yang mensuplai segala kebutuhan tadi) agar penghitungan bagi hasil menjadi benar. Begitu pula pada waktu panen semua ternak yang dikeluarkan untuk dijual harus ditimbang dan dicatat untuk dijadikan data. Adapun ayam yang afkir dipisah penimbangan dan pendataannya, sebab harganya lebih murah dari yang normal, jika yang normal berharga Rp14.000,- per kg maka yang afkir berharga Rp10.000,-.
Panen biasanya dilakukan 6 kali selama satu tahun. Setelah panen kandang dibiarkan selama tiga hari menunggu sampai kotoran ternak kering baru setelah itu dibersihkan dan kotoran dikumpulkan dalam karung-karung bekas pakan dapat dijual seharga Rp2000,- kepada petani untuk dijadikan pupuk, dalam sekali panen bisa menghasilkan 150 karung kotoran. Begitu pula dengan karung bekas pakan dapat dijual seharga Rp2000,-. Hasil penjualan kotoran dan karung bekas dapat menutupi ongkos air PDAM dan listrik dan minyak tanah bahan bakar penghangat kandang.
Jumlah biaya yang dihabiskan dan keuntungan yang dihasilkan.
Modal yang di perkirakan :
1. Sewa tanah beserta kandang yang dapat menampung 4000 ekor ayam Rp15.000.000,- per tahun.
2. Biaya gaji 2 orang pekerja Rp600.000,- per orang per sekali panen Rp1.200.000,- .
3. Biaya bibit per kardus isi 100 ekor Rp370.000,- total harga 37 kardus berisi 3700 ekor bibit ayam Rp13.690.000,-(dibayar setelah panen).
4. Biaya pakan per kwintal Rp265.000,- pakan yang dihabiskan sekali panen adalah 130 kwintal seharga Rp265,000,- kali 130 kwintal sama dengan Rp34.450.000,-.(dibayar setelah panen)
5. Biaya 20 bungkus obat anti stress yang dihabiskan selama sekali panen adalah Rp240.000,-(dibayar setelah panen).
6. Biaya 24 botol vaksin selama sekali panen Rp360.000,- (dibayar setelah panen).
Keuntungan yang di perkirakan :
1. Dari 3700 ekor bibit biasanya dapat dipanen 3500 ekor per ekor rata-rata memiliki berat 1,5kg, maka hasil penjualan sekali panen Rp14.000,- dikali 5250kg (berat 3500 ekor ayam) sama dengan Rp73.500.000,-.
2. Keuntungan yang didapat adalah : hasil penjualan Rp73.500.000,- dikurangi jumlah total biaya pakan, bibit, obat anti stress, vaksin Rp48.740.000,- sama dengan Rp24.760.000,-.
3. Karena sistem kerja bagi hasil dengan penyuplai bibit dan kebutuhan 50%-50%, maka keuntungan yang didapat dibagi dua menjadi Rp12.380.000,- per sekali panen.
4. Modal yang harus disiapkan pada awalnya adalah untuk pembiayaan kandang. Jika menyewa kandang orang maka cukup Rp15.000.000,-.
5. Jika menyewa tanah 10 tahun dan membikin kandang sendiri untuk isi 4000 ekor maka jumlah modal yang harus disiapkan uang sewa tanah Rp10.000.000,- plus biaya kandang Rp60.000.000,- sama dengan Rp70.000.000,-.
Pemasaran
Untuk pemasaran hasil panen karena memakai sistem kerja sama maka sudah diurus oleh klien pembibitan sehingga kita tidak perlu memikirkan pemasaran.
Jika kita mau mengurusnya juga, maka cara pemasaran yang bisa kita lakukan menurut penulis adalah sebagai berikut :
Transaksi dengan pembeli/pengepul
Untuk ayam yang dijual dalam keadaan masih hidup, cara pemasarannya sebenarnya tidaklah sukar. Sebagian besar peternak ayam broiler biasanya sudah mempunyai koneksi dengan pembeli atau pengepul yang akan mendatangi langsung peternakan setiap kali masa panen, dan dalam jumlah yang sudah ditentukan. Pemasaran seperti inilah yang paling banayak dilakukan peternak ayam, dan dikenal dengan sistem jalur tunggal. Maksudnya peternak hanya bertugas memproduksi atau menghasilkan ayam yang nantinya akan dijual kepada pengepul atau distributor tersebut.
Hanya saja, dengan sistem pemasaran seperti ini maka harga yang diterima oleh peternak jelas akan di bawah harga eceran pasar, mulai dari 10% hingga sekitar 25%. Selain itu, Penghasilan atau keuntungan peternak sangat tergantung dari harga beli yang ditawarkan oleh pengepul ini. Namun, nilai lebihnya bila pengepul tersebut sudah menjadi rekanan bisnis adalah peternak bisa mengukur kemampuan dalam berproduksi dan bisa menentukan total jumlah produksi yang akan dijalankan sesuai permintaan pengepul/distributor (misal dalam satuan kg atau ton) yang pada tahap selanjutnya akan dikonversikan dalam satuan ekor. Untuk menjalin koneksi dengan pengepul ini, bagi peternak pemula yang baru menjalankan usaha, mereka cukup mencari tahu alamat atau nama pembeli dari sesama peternak ayam broiler.
Menjual langsung ke tempat pemotongan ayam
Sebagian kecil peternak juga ada yang menjalin koneksi langsung dengan tempat pemotongan ayam, yang setiap harinya akan memotong ayam dalam jumlah tertentu sesuai permintaan pelanggan atau konsumen mereka. Hanya saja, pemasaran seperti ini cuma bisa dilakukan oleh peternakan ayam skala kecil dengan jumlah produksi yang terbatas atau sedikit. Untuk peternakan ayam broiler skala menengah ke atas, sistem pemasaran seperti ini justru tidak efektif, akan menghambat kinerja maupun produktivitas peternak itu sendiri
Menjual ayam yang sudah dipotong/siap diolah
Selain menjual ayam dalam kondisi hidup kepada pengepul atau distributor, sebagian peternak juga menjualnya dalam bentuk ayam siap diolah atau siap dimasak. jadi, mereka memotong sendiri ayam yang sudah dipanen, mencabuti bulu, membersihkan dari kotoran, dan menyajikannya dalam kemasan ayam siap dimasak. Dengan cara ini, peternak bisa memasarkanya mulai dari pedagang pengepul hingga ke pengecer akhir atau bahkan konsumen akhir daging ayam itu sendiri. Jadi, alternatif konsumennya akan lebih banyak, bergantung pada kemampuan dalam memasarkannya. Hanya saja, untuk memasarkan ayam daging dalam kemasan siap dimasak ini peternak harus mempunyai SDM atau tenaga kerja khusus untuk mengelola ayam, mulai dari masih hidup hingga siap untuk dimasak. Selain itu juga dibutuhkan berbagai peralatan dan properti tambahan, mulai dari alat pemotong dan pengolah, ruangan khusus, hingga plastik kemasan.
Penutup
Sungguh mengherankan jika melihat fakta bahwa masi banyak penduduk negeri ini yang hidup di bawah garis kemiskinan. Padahal negara kita memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah. Mungkin karena sangat jarang yang memanfaatkan kekayaan alam kita, termasuk pemerintah yang tidak memperdulikan rakyatnya yang didesa yang membutuhkan modal untuk mengelola kekayaan alam mereka.
Sebenarnya masih banyak jenis usaha yang akan membawa pambaca kepada pengetahuan yang lebih, oleh karna itu kita harus terus belajar dan menggali ilmu pengetahuan agar kedepannya kita bisa bersaing dengan dunia global seperti yang meranjak sekarang ini. Semoga pembaca terbuka fikirannya sehingga tertarik untuk memaksimalkan pemanfaatan kekayaan alam kita.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
http://pengusahamuslim.com bisnis ternak ayam potong.
www.google.com bisnis pemasaran ayam potong.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar